Pengantar

Makassar, kota metropolitan di Sulawesi Selatan, tidak hanya terkenal dengan wisata pantainya, tetapi juga memiliki tempat ibadah yang megah dan penuh makna. Salah satunya adalah Masjid Al-Markaz Al-Islami, masjid terbesar di Makassar yang menjadi kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan. Dengan arsitektur yang memukau dan fungsi sosial yang kuat, masjid ini wajib dikunjungi wisatawan religi maupun pecinta arsitektur.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi sejarah, arsitektur, fasilitas, aktivitas keagamaan, dan daya tarik Masjid Al-Markaz Al-Islami sebagai salah satu destinasi wisata religi terbaik di Indonesia.

Sejarah Masjid Al-Markaz Al-Islami

Masjid Al-Markaz Al-Islami dibangun pada tahun 1994 dan diresmikan pada 14 Januari 1996 oleh Presiden Soeharto. Pembangunannya diprakarsai oleh Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Sulawesi Selatan sebagai pusat dakwah dan pendidikan Islam di kawasan Indonesia Timur.

Nama "Al-Markaz Al-Islami" berarti "Pusat Islam", mencerminkan perannya bukan hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat kegiatan keagamaan, pendidikan, dan sosial.

Arsitektur Megah Masjid Al-Markaz Al-Islami

Masjid ini memiliki desain yang memadukan gaya Timur Tengah, Eropa, dan lokal Bugis-Makassar. Beberapa keunikan arsitekturnya meliputi:

1. Kubah Besar dan Menara Tinggi

• Memiliki 1 kubah utama dengan diameter 40 meter dan tinggi 25 meter, dikelilingi 4 kubah kecil.
• Menara setinggi 66 meter yang menjadi landmark kota Makassar.

2. Ornamen Kaligrafi dan Ukiran Khas

• Dinding masjid dihiasi kaligrafi ayat Al-Quran dan ornamen geometris Islami.
• Pintu dan jendela bernuansa kayu dengan ukiran khas Sulawesi Selatan.

3. Interior Luas dan Mewah

• Kapasitas 10.000 jamaah dalam satu waktu.
• Lantai marmer, lampu gantung besar, dan mihrab yang artistik.

Fasilitas di Masjid Al-Markaz Al-Islami

Selain sebagai tempat shalat, masjid ini memiliki berbagai fasilitas lengkap, seperti:

• Perpustakaan Islam – Koleksi buku agama, kitab, dan literatur keislaman.
• Auditorium & Ruang Seminar – Tempat kajian, diskusi, dan acara keagamaan.
• Sekolah Islam – Pendidikan formal dan non-formal (TPA, Madrasah).
• Area Parkir Luas – Dapat menampung ratusan kendaraan.
• Toko Cenderamata – Menjual buku, mukena, dan souvenir religi.

Aktivitas & Kegiatan Keagamaan

Masjid ini tidak hanya ramai saat shalat wajib, tetapi juga menjadi pusat kegiatan umat Islam, seperti:

• Pengajian Rutin – Ceramah dari ulama nasional dan internasional.
• Tahfiz Al-Quran – Program menghafal Al-Quran untuk anak dan dewasa.
• Buka Puasa Bersama – Ramadhan di sini terasa sangat meriah.
• Peringatan Hari Besar Islam – Maulid Nabi, Isra Mi'raj, dan Idul Fitri.

Lokasi & Akses ke Masjid Al-Markaz Al-Islami

Alamat: Jl. Masjid Raya, Bontoala, Kec. Bontoala, Kota Makassar.

Akses Transportasi:

• Dari Bandara Sultan Hasanuddin: 30 menit dengan taksi/mobil online.
• Dari Pantai Losari: 15 menit berkendara.

Jam Operasional: Buka 24 jam untuk ibadah, namun kunjungan wisata sebaiknya di luar waktu shalat wajib.

Tips Berkunjung ke Masjid Al-Markaz Al-Islami

• Pakai Pakaian Sopan – Wanita disarankan berjilbab, pria hindari celana pendek.
• Hindari Kunjungan Saat Shalat Wajib – Kecuali ikut berjamaah.
• Jaga Kebersihan – Masjid ini sangat terawat, pengunjung diharap tidak merusak fasilitas.
• Explore Area Sekitar – Dekat dengan pusat kota, bisa dilanjutkan ke Pantai Losari atau Fort Rotterdam.

Kesimpulan

Masjid Al-Markaz Al-Islami bukan hanya simbol keagamaan, tetapi juga kebanggaan masyarakat Makassar. Dengan arsitektur megah, fasilitas lengkap, dan peran aktif dalam dakwah, masjid ini layak dikunjungi bagi wisatawan yang ingin melihat sisi religi dan budaya Makassar.

Jadi, jika Anda berkunjung ke Makassar, jangan lewatkan kesempatan untuk singgah dan merasakan kedamaian di Masjid Al-Markaz Al-Islami!

FAQ (Pertanyaan Umum)

Q: Apakah non-Muslim boleh masuk?
A: Boleh, asalkan mematuhi aturan berpakaian sopan dan tidak mengganggu aktivitas ibadah.

Q: Ada biaya masuk?
A: Gratis, tetapi sumbangan sukarela diterima untuk perawatan masjid.

Q: Kapan waktu terbaik berkunjung?
A: Pagi atau sore hari, saat tidak terlalu ramai.